Abstrak
Kebangkitan China merupakan aspek yang paling menonjol dari pergeseran
kekuasaan di Asia Timur. Seiring dengan pembangunan ekonomi, kemampuan
militer China juga lelah meningkat secara signifikan menunjukkan aspirasi strata
gisni/a untuk menjadi kekuatan besar. Tulisan ini bertujuan mengkaji dinamika
dan pergeseran kekuatan di Asia Timur dan dampaknya bagi ASKAN. Pembatalan
kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke empat negara Asia
dan 2 Konferensi Tingkat Tinggi: APLC dan PAS pada paruh akhir 20'13, yang
dikarenakan shutdown pemerintah AS telah menimbulkan keraguan terhadap masa
depan "strategic rebalancing" AS di Asia, terlebih lagi keraguan terhadap apakah AS
memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung strateginya di kawasan Asia
Pasifik. Dalam tulisan ini menggunakan perspektif konstruktivis dan mengelaborasi
konsep persepsi ancaman (threat perception) dalam literatur hubungan internasional,
dan berbagai pilihan kebijakan yang dimiliki oleh negara untuk merespon persepsi
ancaman tersebut, dengan fokus pada kerangka kerja sama keamanan regional. Pada
akhir tulisan mengulas penguatan kerja sama keamanan regional dalam kerangka
ASKAN sebagai respon terhadap pergeseran kekuatan di kawasan Asia 'Umur.